Selasa, 03 Mei 2011

Sukaria Rakyat AS atas Tewasnya Osama Orang Amerika punya beragam cara untuk merayakan tewasnya gembong teroris al-Qaeda itu

“If we can’t see his death certificate, a t-shirt is the next best thing! Own a piece of history! All sizes $15.00 each.”

(Walau tidak bisa lihat surat kematiannya, punya kaosnya pun tak kalah seru! Milikilah momen bersejarah ini! Semua ukuran hanya US$15 per potong.)

Kalimat di atas adalah promosi di sebuah laman internet, yang mengaku peduli pada anak yatim-piatu korban rubuhnya Menara Kembar (Twin Tower) World Trade Center di New York pada 11 September 2001.

Kematian Osama bin Laden, pemimpin Al-Qaeda yang dianggap Pemerintah AS paling bertanggung jawab atas serangan teror 9/11 dan sejumlah teror lainnya menginspirasi situs ini untuk jualan kaus.

Mau pesan? Tinggal masuk ke situs itu, dan bisa bayar menggunakan transaksi kartu kredit apa saja. Oh, ya, hanya tersedia warna putih. Tulisan di kaus itu ada dua versi, salah satunya gambar Osama Bin Laden, dan tulisan IS DEAD.

Orang Amerika punya beragam cara untuk merayakan tewasnya teroris paling dicari dalam satu dekade terakhir: Osama Bin Laden. Sesaat setelah Presiden Barack Obama mengumumkan kematian Osama lewat sebuah Breaking News, ratusan orang berkumpul di depan Gedung Putih di Washington DC.

Ratusan lainnya merayakan di area Ground Zero, lokasi dua menara kembar World Trade Center rubuh diterjang pesawat teroris pada 11 September 2001. Di kawasan itu kini tengah dibangun bakal gedung tertinggi di AS.

Para wisatawan yang tadinya selalu mengunjungi Ground Zero untuk berfoto, kini harus puas berfoto di depan sebuah mobil pemadam kebakaran yang dipajang di depan area proyek.

Di mobil itu dipasang plakat mengenang para petugas pemadam kebakaran yang menjadi pahlawan penyelamat korban. Sebagian tewas juga dan namanya dipajang di dinding tembaga dekat lokasi Ground Zero.

Tak kurang dari 700 an media di seantero AS memasang berita tewasnya Osama Bin Laden di halaman depan sehari setelah tewasnya “the Butcher of 9/11”. Sebutan penjagal disematkan mantan Presiden George W Bush.

Bush Junior pula yang menjadikan momentum serangan 9/11 sebagai alasan kuat bagi AS melakukan operasi militer di Irak dan Afghanistan. Satu dekade berlalu, pengejaran yang mahal dilakukan Pemerintahan Bush, yang menikmati suksesnya adalah Obama.

Tak heran jika presiden yang tengah digoyang isu keaslian sertifikat kelahiran itu sumringah. Sehari setelah Osama Bin Laden tewas, ia menggelar jamuan makan malam bagi anggota Kongres AS.

Obama mengajak anggota Kongres dari dua partai beradu pendapat dalam beragam isu, termasuk defisit anggaran belanja negara dan pemangkasan pajak, agar melupakan perbedaan itu dan menjadikan sukses AS menangkap Osama Bin Laden sebagai momentum bersatu.

Hadirin memberikan tepuk tangan meriah sambil berdiri. “Please have a little bit of fun. All right?” kata Obama menutup pidatonya.

Di media jejaring sosial, berita tewasnya Obama mencatat rekor. Situs Twitter mencatat tak kurang dari 3.407 kicauan meluncur per detik selama pidato Breaking News Obama Minggu malam lalu, atau Senin pagi waktu Indonesia.

Malam itu Twitter mencatat sejarah, menyalurkan 4 jutaan kicauan soal tewasnya Osama Bin Laden. Informasi pertama soal ini pun muncul di Twitter. (umi)

Laporan ini berasal dari Uni Z. Lubis, wartawan ANTV dan kontributor VIVAnews, dari Phoenix, Arizona, AS
• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar